Tasikmalaya, Fokus9.com_Seni pertunjukan merupakan sebuah ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan perwujudan norma-norma estetikaristik sesuai perkembangan zaman.
Penelitian yang terkait pagelaran seni menyebutkan bahwa jumlah seni pertunjukan yang ada di Asia Tenggara 75 persen berada di Indonesia. Sedangkan 25 persen lainnya tersebar di Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Myanmar, Thailand, Laos dan Vietnam.
“Kesenian yang muncul di Indonesia sangat beraneka ragam jenis, makna serta konteknya,” kata Pegiat Ragam Wisata Nusantara (PRAWITA) Dede Farhan
Dede menyebut bahwa pagelaran seni/budaya merupakan bagian integratif dalam konsep pengembangan kepariwisataan. Integrasi keindahan alam, cindera mata dan seni budaya lokal menjadi dasar pelestarian seni budaya dalam Konsep Desa Wisata.
“Mengusung konsep wisata produktif, edukatif, kreatif, atraktif dan tantangan (PEKAT) adalah perubahan mindset pariwisata hiburan menjadi lebih bermanfaat,” tuturnya
Kesenian tradisional mencerminkan identitas budaya lokal dan menjadi bagian penting dari sejarah dan warisan budaya suatu daerah. Kesenian tradisional juga merupakan sarana untuk memperkuat nilai budaya, cinta tanah air dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keanekaragaman budaya.
Untuk itu, sebagai sarana ritual, hiburan dan presentasi estetis, pagelaran seni budaya membutuhkan dukungan para pelaku seni, budaya dan pariwisata. “Untuk terus melakukan inovasi dan memberikan kontribusi nyata terhadap pariwisata daerah,” tambah anggota DPRD Jawa Barat Yod Mintaraga
Menurutnya, Tasikmalaya memiliki kekayaan seni dan budaya yang harus terus dikembangkan. Pihaknya menggarisbawahi terkait peran strategis Pemprov Jawa Barat dalam mendukung kegiatan kebudayaan dan pariwisata termasuk terhadap para pelaku seni.
“Jadi semuanya harus mempersiapkan. Apalagi dalam waktu dekat ada Tol Getaci sebagai pintu masuk wisatawan. Ini merupakan kesempatan para pelaku mampu mempromosikan destinasi wisata yang mengintegrasikan dengan seni budaya,” ujarnya.
Pj Sekretaris Daerah Asep Gaparulloh membuka resmi Seminar “Pembinaan pelaku seni tradisional sebagai pendukung atraksi di destinasi wisata” ini, sabtu (14/9/2024)
Dia mengatakan seni tradisional tidak hanya menjadi identitas budaya, tetapi juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya tarik wisata daerah. “melalui pembinaan yang tepat, seni tradisional dapat menjadi daya tarik wisata berkelanjutan dan meningkatkan ekonomi lokal,” ungkapnya @ad